Pemuda Katolik Komcab KKT Mendesak Serta Meminta Untuk Sesegera Mungkin Ketua Bawaslu KKT Mengevaluasi Marten Fariman

banner 468x60


Saumlaki- Pemuda Katolik Komcab Kepulauan Tanimbar mendesak sesegera mungkin Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) untuk secepatnya mengevaluasi stafnya yakni Marten Fariman yang membuat pemberitaan pujian kepada Bupati Kepulauan Tanimbar, Ricky Jauwerissa dan meremehkan gelar akademik dari seorang akademisi yang dinilai menulis opini politis yang menjatuhkan.

Beni Samangun saat di hubungi mengatakan Perilaku tersebut dianggap tidak pantas dan dapat merusak citra Bawaslu sebagai lembaga yang profesional dan berintegritas sekalipun Fariman berbicara mengatas namakan GAMKI namun dia tetaplah seorang ASN Kesbangpol yang diperbantukan di Bawaslu. Mau dibilang ini ajang cari muka atau apalah tapi ini sangat keterlaluan. Jangan jadi prajurit digital yang baper karena tujuan pemberitaan adalah mengingatkan pemerintah daerah terkait kebijakan yg dibuat, lanjut aktivis Pemuda Katolik ini.

Pernyataan pujian sekaligus meremehkan gelar akademik tersebut membuat marah masyarakat Tanimbar, karena Bawaslu KKT seharusnya menjadi lembaga yang menjaga profesionalisme dan integritas dalam menjalankan tugasnya. Perilaku tersebut dapat dianggap sebagai bentuk pelanggaran kode etik dan dapat merusak kepercayaan masyarakat terhadap Bawaslu KKT.

“Beni Samangun dengan tegas mengatakan agar Ketua Bawaslu harus segera mengevaluasi Marten Fariman yang seharusnya netral tanpa harus buat pemberitaan pujian kepada Bupati Kepulauan Tanimbar apalagi sampai meremehkan gelar akademik seseorang. Ini adalah bentuk pelanggaran kode etik yang serius dan dapat merusak citra Bawaslu KKT,” kata seorang aktivis Pemuda Katolik KKT.

Bawaslu KKT sebagai lembaga yang bertugas mengawasi proses pemilihan umum harus menjaga profesionalisme dan integritasnya. Perilaku meremehkan gelar akademik tersebut dapat dianggap sebagai bentuk ketidakprofesionalan dan dapat mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap Bawaslu KKT.

“Kemungkinan besar dia ini yang bermain politik praktis saat pilkada KKT lalu”, kata aktivis itu. karena sangat kelihatan sekali

“Ketua Bawaslu KKT harus bertanggung jawab atas tindakan stafnya dan segera mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki situasi ini.”
Masyarakat menuntut Bawaslu KKT untuk lebih transparan dan profesional dalam menjalankan tugasnya.

“Ketua Bawaslu KKT harus membuktikan bahwa Bawaslu KKT dapat menjadi lembaga yang profesional dan berintegritas dalam mengawasi proses pemilihan umum,” jika tidak maka masyarakat Tanimbar melihat ini sebagai keterlibatan langsung Bawaslu dalam praktik politik praktis.

Dengan demikian, Pemuda Katolik Komcab Kepulauan Tanimbar berharap agar Bawaslu KKT dapat menjalankan tugasnya dengan baik dan menjaga profesionalisme serta integritasnya dalam mengawasi lembaga ini dari orang-orang yang merusak citra Bawaslu KKT.

Hal ini harus di sampaikan juga Kepada Bupati Kepulauan Tanimbar, hendaknya segera mungkin seorang Marten Fariman hendaknya dikembalikan ke profesi asalnya sebagai guru sekolah dasar (SD) karena dia ini pantas dan layak ada di situ karena sudah berani mengajar seorang dosen, bagaimana seorang guru SD yang kebiasaanya aktifitasnya mengajar anak anak murid Sekolah Dasar ko bisa dengan lancang ajarin seorang Dosen, ini sama saja kita lagi memaksakan seorang anak TK belajar mata pelajaran siswa yang sudah duduk di bangku SMA.

Pro Ecclesia et Patria, Pro Bono Publico, tutupnya..(**)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *